Dilema orang tua masa pandemi
DILEMA ORANG TUA MASA PANDEMI
Pemerintah telah menetapkan tahun ajaran baru tanggal. 13 juli 2021 bukan berarti siswa belajar disekolah. Keputusan belajar disekolah akan dikaji berdasarkan rekomendasi gugus tugas pencegahan penanganan covid 19.
Tentu situasi sulit ini memperhadapkan dunia pendidikan kita ke dalam pilihan. Pemerintah memilih mempertimbangkan apakah melakukan tatap muka atau tidak tergantung kepada zona daerah tersebut.
Sementara orang tua pandemi memiliki kekuatan sendiri bukan hanya persoalan kesehatan tetapi juga tentang skema pembiayaan. Orangtua harus memutar pikiran dan hati untuk mengelola biaya yang tersedia. Skema era pandemi ini orang tua lebih banyak mengeluarankan biaya pembelajaran jarak jauh.
Belum lagi anak anaknya yang sekolah diswasta tentunya menimbulkan biaya yang agak lebih besar. Sementara itu para orang tua tidak mendapatkan lagi sumber pemasukan seperti era sebelum masa covid ini.
Saat ini kita melihat bawah lapangan pekerjaan yang makin terbatas dan dunia usaha juga mengalami stagnan. Tentu orangtua harus pintar untuk menyimak kebutuhan untuk anak mereka. Sisinya yang lain proses pendaftaran siswa baru yang menimbulkan kegamangan tersendiri.
Para orang tua masih terbatas pengetahuannya untuk Mengoperasikan pendaftaran secara online. Pendaftaran secara online sering bermasalah kadangkala signal yang tidak stabil membuat orang tua ragu dan kwatir akan pendaftaran anaknya.
Belum lagi masalah adminitrasi termasuk nomor induk kependudukan dan sistem zonasi. Sistem zonasi ini banyak menimbulkan kekuatiran karena membatasi anak untuk meraih sekolah ynag terbaik.
Dengan sistem ini anak yang pintar secara akademik tetap memiliki rumah yang jauh dari sekolah tidak bisa msuk dari jalur zonasi menimbulkan persaingan dalam jalur prestasi.
Tentu situasi orangtua berharap pemerintah mengubah skema penerima siswa yang lebih baik mengunakan Test masuk. Tetapi pemerintah memiliki alasan tersendiri dengan membuat zonasi tersebut curhatan orangtua terhadap tahun ajaran baru ini memiliki keunikan tersendiri.
Keunikan itu adalah ketika memiliki kesan tersendiri. Ketika para orang tua memiliki rasa kekuatiran dengan sistim zonasi disekolah sekolah negeri. Kekuatiran akan masa depan pendidikan anak anaknya.
Apakah anaknya bisa diterima atua tidak kekuatiran itu bertambah lagi dengan kenaikan jumlah penderita covid 19, yang tentunya akan mempengaruhi apakah sekolah akan melakukan pembelajaran tatap muka atau tidak.
Tentu keputusan Untuk melakukan pembelajaran ini adalah di tengah sepenuhnya pemerintah daerah.
Menteri telah memutuskan bahawa tahun ajaran baru ini akan dilakukan dengan pembelajaran tatap muka dengan pertimbangan guru guru telah menerima vaksin dan kesiapan sekolah menjalani protokol kesehatan yang ketat.
Era pandemi semua menjadi serba baru. Kita memasuki habitus baru dalam relasi antara orang tua dan guru serta siswa.
https://niakania42.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar